Profil Desa Tambak

Ketahui informasi secara rinci Desa Tambak mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Tambak

Tentang Kami

Jelajahi Desa Tambak di Mojosongo, Boyolali. Desa agraris di lingkar perkotaan yang menjadi lumbung padi dan pusat peternakan sapi, kini dinamis berkembang dengan tumbuhnya industri, perumahan, dan semangat wirausaha warganya.

  • Benteng Pertanian di Tepi Kota

    Meskipun berada di perbatasan langsung dengan pusat kota Boyolali, Desa Tambak tetap kokoh mempertahankan identitasnya sebagai lumbung padi yang produktif dan basis peternakan sapi yang vital.

  • Kawasan Transisi Urban-Rural

    Desa ini merupakan zona transisi yang dinamis, di mana lahan persawahan yang subur berdampingan dengan kawasan industri, kompleks perkantoran baru, dan pengembangan perumahan yang pesat.

  • Masyarakat Adaptif dan Wirausaha

    Masyarakatnya menunjukkan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan zaman, dengan melakukan diversifikasi ekonomi dari sektor agraris ke industri, perdagangan, dan jasa.

XM Broker

Desa Tambak, sebuah wilayah yang subur dan strategis di Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, adalah sebuah potret nyata dari desa yang berada di garis depan transformasi urban. Berada tepat di perbatasan dengan pusat pemerintahan dan ekonomi Kabupaten Boyolali, desa ini menjadi saksi sekaligus pelaku dari denyut pembangunan yang pesat. Di satu sisi, hamparan sawah yang hijau masih kokoh menjadi benteng ketahanan pangan. Di sisi lain, deru pembangunan kawasan perkantoran terpadu, industri, dan perumahan baru menandakan babak baru dalam sejarahnya. Desa Tambak adalah cerminan dari sebuah komunitas yang tangguh, yang berupaya menjaga akar agrarisnya sambil dengan cerdas merangkul peluang-peluang di era modern.

Geografi dan Posisi di Gerbang Ibu Kota

Secara geografis, Desa Tambak terletak di kawasan dataran rendah yang sangat subur, berfungsi sebagai salah satu sabuk hijau utama bagi ibu kota Kabupaten Boyolali. Luas wilayah Desa Tambak adalah sekitar 231,6 hektare atau 2,32 kilometer persegi. Topografinya yang mayoritas datar merupakan kondisi ideal yang mendukung dua sisi perkembangan: pertanian tanaman pangan yang intensif dan pembangunan infrastruktur perkotaan yang masif. Sumber daya air yang melimpah dan tanah aluvial yang subur menjadi modal alam yang telah menopang kemakmuran agraris desa ini selama berabad-abad.Posisi Desa Tambak sangatlah strategis dan krusial. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Singosari. Di sebelah timur, berbatasan dengan wilayah Kecamatan Teras. Sementara itu, batas di sebelah selatan adalah Kelurahan Siswodipuran (pusat kota Boyolali), dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Desa Madu. Lokasinya yang menjadi "halaman depan" dari pusat pemerintahan Kabupaten Boyolali menjadikannya area yang sangat dinamis. Jalur-jalur utama yang melintasinya menjadi koridor ekonomi yang sibuk, menghubungkan pusat kota dengan wilayah-wilayah penyangga lainnya.

Demografi dan Karakter Masyarakat Transisional

Berdasarkan data kependudukan terakhir, jumlah penduduk Desa Tambak tercatat sebanyak 4.258 jiwa. Dengan luas wilayah 2,32 kilometer persegi, maka kepadatan penduduk desa ini tergolong tinggi, mencapai 1.835 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan ini terus meningkat seiring dengan pesatnya pembangunan perumahan baru yang menarik minat kaum urban untuk menetap di wilayah yang masih berudara segar namun dekat dengan pusat fasilitas kota.Struktur mata pencaharian masyarakat Desa Tambak menunjukkan sebuah pergeseran yang jelas. Meskipun profesi sebagai petani dan peternak masih menjadi basis penting, terutama bagi generasi yang lebih tua, kini semakin banyak warga yang beralih ke sektor non-agraris. Banyak yang bekerja sebagai aparatur sipil negara (ASN) di kompleks perkantoran terpadu yang baru dibangun di wilayah ini, menjadi buruh di pabrik-pabrik sekitar, atau membuka usaha sendiri di bidang perdagangan dan jasa. Karakter masyarakat Tambak adalah cerminan dari komunitas dalam masa transisi: mereka adaptif, terbuka, dan mampu menyerap dinamika perkotaan, namun tetap berupaya mempertahankan nilai-nilai komunal dan kesederhanaan khas pedesaan.

Potensi Ekonomi: Sinergi Agraris dan Denyut Urban

Perekonomian Desa Tambak merupakan perpaduan unik antara kekuatan agraris tradisional dan denyut ekonomi urban yang modern. Pilar utama yang menjadi warisan adalah sektor pertanian dan peternakan. Desa ini merupakan lumbung padi yang produktif, dengan lahan sawah beririgasi teknis yang dikelola secara intensif. Keberadaan lahan-lahan ini sangat vital sebagai kawasan resapan air dan penyuplai oksigen bagi area perkotaan di sekitarnya.Sektor pertanian ini terintegrasi erat dengan peternakan sapi. Hampir setiap keluarga petani memiliki sapi potong atau sapi perah. Sistem pertanian terpadu berjalan secara alami, di mana limbah pertanian menjadi pakan ternak, dan kotoran ternak diolah menjadi pupuk organik. Sektor ini tidak hanya menopang ekonomi keluarga petani tetapi juga memperkuat citra Boyolali sebagai pusat peternakan.Pilar ekonomi baru yang tumbuh pesat adalah sektor industri, perdagangan dan jasa. Sebagian wilayah Desa Tambak telah berkembang menjadi kawasan industri ringan. Selain itu, pembangunan Kompleks Perkantoran Terpadu Pemkab Boyolali di wilayah yang berbatasan langsung dengan desa ini memberikan dampak ekonomi yang luar biasa. Warung-warung makan, usaha fotokopi, toko kelontong, dan jasa laundry menjamur untuk melayani ribuan ASN dan pengunjung yang beraktivitas di sana setiap hari.Seorang warga yang membuka usaha warung makan menuturkan, "Dulu di sini hanya sawah. Sejak ada kantor-kantor pemerintahan, jadi ramai sekali. Alhamdulillah, usaha kami jadi ikut berkembang melayani para pegawai."

Pemerintahan dan Tantangan Pembangunan

Pemerintahan Desa Tambak, yang dipimpin oleh seorang kepala desa beserta jajarannya, menghadapi tantangan pembangunan yang kompleks dan multidimensional. Tugas utamanya adalah mengelola pertumbuhan wilayah secara terencana agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari, sekaligus menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.Salah satu tantangan terbesar adalah mengendalikan laju alih fungsi lahan pertanian produktif. Pemerintah desa berupaya keras mempertahankan area sawah yang tersisa melalui regulasi dan program insentif bagi para petani. Melalui Dana Desa, pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur yang bersifat ganda. Perbaikan jalan tidak hanya berfungsi sebagai jalan usaha tani, tetapi juga sebagai akses utama menuju kawasan perumahan dan industri. Pembangunan drainase menjadi sangat vital untuk mengatasi potensi genangan air akibat meningkatnya area terbangun. Program pemberdayaan UMKM juga menjadi prioritas untuk meningkatkan kapasitas ekonomi warga lokal agar tidak hanya menjadi penonton di tengah pesatnya pembangunan.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Di tengah himpitan modernisasi dan gaya hidup urban, masyarakat Desa Tambak terus berjuang mempertahankan kohesi sosial dan nilai-nilai budayanya. Masjid dan musala tetap menjadi pusat kegiatan spiritual dan sosial yang merekatkan warga. Kegiatan keagamaan seperti pengajian rutin dan perayaan hari besar Islam menjadi momen penting untuk menjaga silaturahmi.Semangat gotong royong, meskipun tidak sekuat dulu, masih terlihat dalam beberapa kegiatan komunal seperti kerja bakti atau saat ada warga yang tertimpa musibah. Pemerintah desa dan tokoh masyarakat memegang peranan penting dalam menjaga agar nilai-nilai luhur ini tidak luntur. Kesenian tradisional dan upacara adat seperti "merti desa" diupayakan untuk terus dilaksanakan, bukan hanya sebagai ritual, tetapi juga sebagai sarana untuk memperteguh identitas dan rasa memiliki (sense of belonging) warga terhadap desanya yang terus berubah.